Tingkatkan Kualitas Pakan Ternak, BSN Dorong Penerapan SNI

Berita

Penulis : Humas Badan Standardisasi Nasional

Dalam upaya mendukung peningkatan kualitas pakan ternak di Indonesia, Badan Standardisasi Nasional (BSN) menyelenggarakan webinar bertajuk “Dukungan Standar Nasional Indonesia dalam Meningkatkan Kualitas Produk Pakan Ternak di Indonesia”, Jumat (23/5/2025).  Webinar yang digelar secara daring ini dibuka oleh Direktur Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN, Nur Hidayati. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa untuk menghasilkan ternak yang sehat dan berkualitas, diperlukan pakan yang memenuhi standar mutu. Oleh karena itu, BSN bersama Kementerian Pertanian telah menetapkan sejumlah Standar Nasional Indonesia (SNI) yang dapat dijadikan acuan oleh para produsen pakan ternak.

 “Penyusunan SNI bukan dimaksudkan untuk memberatkan pelaku usaha, tetapi sebagai panduan untuk menjamin kualitas, keamanan, dan konsistensi produk. Hal ini pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan ternak yang optimal,” ujar Nur Hidayati. Nur Hidayati juga menambahkan, pemerintah berkomitmen memberikan pendampingan kepada pelaku usaha mikro dan kecil agar mampu memenuhi persyaratan SNI serta regulasi terkait lainnya dalam produksi pakan ternak.

Webinar ini menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai instansi, antara lain Direktur Pakan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Nur Saptahidayat; Perwakilan Komite Teknis 65-17 Pakan Ternak, M. Syukron Amin; Direktur Operasional PT Nufeed Internasional Indonesia, Totok Setyarto; serta Analis Standardisasi Ahli Muda BSN, Tegar Ega Pragita.

Sebagai pemateri pertama, Direktur Pakan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Nur Saptahidayat menjelaskan bahwa mutu dan keamanan pakan ternak merupakan aspek krusial karena dapat berdampak serius bagi kesehatan hewan maupun manusia sebagai konsumen akhir. Ia menekankan pentingnya Nomor Pendaftaran Pakan (NPP) sebagai bukti bahwa produk telah memenuhi standar mutu dan keamanan. “Produsen pakan yang telah memperoleh NPP berarti produknya telah memenuhi persyaratan keamanan dan mutu,” jelas Nur Saptahidayat. Ia juga menyebut bahwa penerapan SNI tidak hanya menjamin mutu dan keamanan, tetapi juga meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk pakan.

Selanjutnya, Perwakilan Komite Teknis 65-17 Pakan Ternak, M. Syukron Amin menyampaikan bahwa pakan ternak berkualitas, meskipun lebih mahal, memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan dan produktivitas ternak. “Penerapan SNI membantu memastikan bahan baku yang digunakan sesuai standar dan konsisten,” ujarnya. Namun, ia juga mengakui masih ada tantangan dalam penerapan SNI, khususnya di kalangan produsen skala UMKM. Banyak di antaranya belum memahami sepenuhnya regulasi seperti Cara Produksi Pakan yang Baik (CPPB) dan ketentuan NPP. Keterbatasan sumber daya manusia dalam merumuskan formula pakan juga menjadi kendala.“Kami terus melakukan pembinaan dan pendampingan, serta menyosialisasikan regulasi CPPB dan NPP agar penerapannya dapat semakin meluas,” imbuh Syukron.

Dari industri, Direktur Operasional PT Nufeed Internasional Indonesia, Totok Setyarto, membagikan pengalaman sebagai pelaku usaha yang telah menerapkan SNI, CPPB, dan NPP. Ia menekankan pentingnya ketersediaan laboratorium dengan peralatan memadai seperti NIR (Near Infrared Reflectance) untuk memastikan kualitas bahan baku. “Dalam industri peternakan, pakan bukan sekadar komponen pendukung, tetapi merupakan faktor penentu keberhasilan produksi yang efisien dan berkelanjutan,” tegas Totok Setyarto.

Sebagai penutup, Analis Standardisasi Ahli Muda BSN, Tegar Ega Pragita dari BSN menyampaikan informasi mengenai program pembimbingan penerapan sertifikasi SNI bagi UMKM, serta kegiatan Bootcamp SNI bina-UMK. “Bootcamp SNI bina-UMK merupakan langkah awal dari pembinaan berkelanjutan. Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman dan penerapan standar bagi pelaku usaha mikro dan kecil, sehingga mereka dapat naik kelas dan menghasilkan produk berkualitas,” ujar Tegar.

 Melalui diskusi dalam webinar ini, diharapkan penerapan SNI pada produk pakan ternak dapat menjadi acuan strategis bagi pelaku industri, pemerintah, dan masyarakat dalam meningkatkan mutu dan keamanan pakan secara berkelanjutan. Salah satu standar yang telah ditetapkan, yaitu SNI 3148-1:2024 tentang Pakan Konsentrat untuk Sapi Perah, menjadi rujukan penting dalam menjamin kualitas produk dan kesehatan hewan ternak. (BMI/Humas)

Sumber Artikel : https://www.bsn.go.id/main/berita/detail/25118/tingkatkan-kualitas-pakan-ternak-bsn-dorong-penerapan-sni 

Share :

Artikel Terkait